Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) bisa dibilang adalah replika masjid Nabawi karena memiliki arsitektural yang mirip di teras masjidnya berupa payung hidrolik raksasa seperti di masjid Nabawi, Arab Saudi. Meski secara keseluruhan, masjid ini menggunakan tiga gaya arsitektur sehingga menciptakan nuansa megah yang sempurna.
Waktu itu saya sedang ke Jogja. Niatnya sih mau mengurus administrasi kuliah tapi karena teman yang mau membantu saya sudah kadung ada janji dengan teman-temannya untuk berwisata ke kota Semarang dan tak mungkin saya (yang baru menginjakkan kaki di kota Jogja) sudah ditinggal sendirian, akhirnya saya diajak ikut bersama mereka. Hitung-hitung refresing sebelum mulai mumet dengan tugas kuliah. Untung saja tidak ada biaya perjalanan, hanya nyumbang ongkos bensin dan patungan biaya penginapan. Lumayan irit daripada pakai travel, ya kan.
Berbekal google maps disertai nekat, kami berenam berangkat pagi-pagi sekali dari Jogja menuju Semarang dengan hanya memakai sepeda motor. Maklum, kami hanya mahasiswa kere yang ingin jalan-jalan dengan budget seminim-minimya.
Perjalanan kami ke Semarang memakan waktu sekitar 3 jam. Meskipun sempat salah arah dan sedikit ada insiden yang menyebabkan salah satu teman kami sedikit cedera karena kurang hati-hati saat menyetir, kami tetap melanjutkan perjalanan kami. Ya mau gimana lagi, masa kami harus putar balik lagi setelah lebih setengah perjalanan ke Semarang. Penginapan pun sudah bayar. Teman kami yang cedera pun menyayangkan kalau sampai perjalanan kami harus gagal.
Tempat pertama yang kami kunjungi tentu saja adalah Masjid Agung Jawa Tengah, masjid yang terkenal dengan viewnya yang menawan. Kami dibuat terpukau dengan sebuah bangunan masjid yang total luasnya mencapai 10 hektare. Tak heran jika masjid ini menjadi salah satu masjid terbesar di Indonesia. Bisa dibilang masjid ini adalah replika Masjid Nabawi Madinah. Hal ini karena adanya enam payung hidrolik raksasa yang ada di bagian teras mesjid yang mengadopsi dari model yang ada di Madinah. Namun sayangnya pada saat kami tiba di sana, payung tersebut sedang tertutup. Payung hidrolik tersebut hanya akan dibuka pada saat-saat tertentu seperti ketika waktu sholat jumat, idul fitri dan idul adha dengan catatan kecepatan angin tidak sampai 20 knot. Kalau melebihi, ya terpaksa tetap ditutup.
Masjid Agung Jawa Tengah terletak di Jalan Gajah Raya, kelurahan Sambirejo, kecamatan Gayam Sari, kota Semarang. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Jawa Tengah juga menjadi objek wisata religi bagi wisatawan seperti kami. Disana juga ada beberapa fasilitas seperti Museum dan perpustakaan yang menceritakan tentang perkembangan Islam Jawa Tengah.
Arsitektur masjid ini menggunakan 3 gaya arsitektural Jawa, Islam dan Romawi. Dilansir dari Wikipedia, Masjid Agung Jawa Tengah diarsiteki oleh Ir. H. Ahmad Fanani yang memenangkan sayembara desain MAJT tahun 2001. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter ditiap penjuru atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal Islam lengkap dengan satu menara terpisah dari bangunan masjid setinggi 99 meter. Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar di pelataran masjid. Pilar-pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi kaligrafi kaligrafi yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul, di gerbang ditulis dua kalimat syahadat, pada bidang datar tertulis huruf Arab Melayu “Sucining Guno Gapuraning Gusti“.
Bangunan masjid yang megah serta unik ini biasanya juga dimanfaatkan banyak wisatawan untuk melakukan prewedding maupun prosesi akad nikah. Bagaimana tidak? View yang seperti di masjid Nabawi Madinah begitu terasa apalagi ketika payung hidrolik mengembang dengan sempurna. Kami saja yang melihat secara langsung meski payung hidrolik tersebut masih tertutup merasa sangat takjub dan membayangkan jika nanti melakukan prewed atau akad nikah di tempat itu. Pasti terasa wow banget. Bayangin aja dulu, siapa tahu pulang-pulang dapat jodoh orang sana jadi nggak jauh-jauh amat hehe.
Gimana gess? Ada yang berencana melakukan foto prewedding atau akad di Masjid Agung Jawa Tengah? Eh, maksudnya tertarik buat wisata religi kesana? []
0 Komentar