Ayah ...
Detik kian
berlalu
Menyisakan tangis
Melupakan egois
Menyisakan
kenangan yang manis
Aku hanya ingin,
Aku ingin kau
bermuara kembali
Berhenti
menjelajahi bumi
Berhenti
menjelajahi malam yang sunyi
Kembali tuk
mengahapus rinai di pipi
Ayah, sudikah kau
kembali?
Seribu Mimpi
Rumah yang
katanya mereka adalah surga
Baginya adalah
neraka penuh nestapa
Berdiri kokoh bak
istana
Namun penuh
rintih di dalamnya
Gersang, tak ada
kehidupan yang benar benar nyata
Lihatlah ..
Bagaimana penghuni
kecil itu berlari
Gadis kecil
dengan seribu mimpi
Yang kalian
tinggal sejak dini
Terseok-seok
mengejar mimpi-mimpi
Esok, dengan hati
yang masih teriris
Tetap ia kejar impiannya
yang manis
Surat Kecil Untuk Tuhan
Tuhan...
Ini adalah aku
Terlahir dari keluarga yang berantakan
Tumbuh dalam benih kekerasan
Bertahan dari sisa-sisa harapan
Tuhan...
Ini adalah aku
Memiliki dua jiwa dalam satu tubuh
Di satu sisi aku begitu ceria
Di sisi lain aku begitu kelam dan lara
Ragaku terjerambab oleh rindu
Langkahku terseok-seok bersama pilu
Sayapku telah patah dan hatiku telah rapuh
Mengingat keluargaku yang tak lagi utuh
Tuhan...
Kumohon kau mendengar doaku
Doa gadis kecil yang tengah jatuh
Meratapi rumahnya yang kini telah runtuh
Tuhan..
Tolong katakan pada semesta
Bahwa aku masih pantas untuk bahagia
Meski telah hina dan tak pernah dianggap ada
Situbondo, 28 Oktober 2020
-Gadis Amilia
Ibu
Bu...
Gadis kecilmu
yang dulu kini telah dewasa
Kini dia paham bu,
arti sebuah rasa
Dia bukan gagal
dalam kisah cintanya
Bukan pula dari
persahabatannya
Namun, hatinya
teriris celotehan mereka
Ibu...
Tolong dengarkan
curahan hatinya
Dia butuh
pundakmu tuk bersandar
Dekapanmu tuk berlindung
dari ingar bingar
Bu...
Ajari dia untuk
tidak menyerah
Meski hati dan
jiwanya telah lemah
Tolong ajari dia
bersikap tabah
Hingga tak
mengenal keluh kesah
Ibu...
Sebenarnya apa
salah dia?
Sehingga dia
tampak begitu hina
Dia bagai
terabaikan dalam keluarganya
0 Komentar