Oleh: Kapten_ran*
Mengerti
Semuanya indah bukan?
Saat kita berjalan di
pinggir pantai.
Saling mengenggam tanpa
kecurigaan.
Tidak ada pengkhianatan.
Hingga akhirnya petaka
itu datang,
Kau mengatakan aku
egois,
Mementingkan diriku
sendiri,
Terlalu ambisius.
Bukankah aku mengerti
alasanmu untuk berpisah.
Aku mengiyakan semua
keputusan yang kau buat.
Ku bebaskankaumelangkah.
Akan tetapi, mengapa engkau tidak
mengerti alasanku untuk menetap?
Jangan Pergi
Bukankah aku telah
berteriak,
Memohon agar kau
menetap.
Apa itu kurang jelas?
Mengapa engkau tetap
berlari menjauh,
Aku bahkan tidak tahu
alasanmu.
Bukankah kau berjanji selalu bersamaku,
Berada di sisiku.
Kau sendiri yang
mengatakan aku adalah segalanya.
Akan tetapi, mengapa kau
pergi begitu cepat?
Bahkan saat aku meminta
sebuah alasan,
Engkau hanya diam.
Saat kau berlari menjauh,
Bukankah aku mengejarmu,
Berteriak agar kau berhenti dan kembali,
Namun kau pergi,
Tanpa peringatan.
Hujan
Hujan sore itu membawa
kembali memori bersamamu.
Hari-hari dimana kau
menghiburku,
Saat kita berbagi canda
tawa,
Tidak ada rahasia antara
kita.
Jujur...
Aku merindukan semua kenangan kita,
Saat kita benar-benar bersama tanpa perlu takut,
Namun kini semuanya berbeda.
Bagaimana cara mengatakan
bahwa semuanya baik-baik saja?
Jika pada realita yang ada,
Aku dan kamu tidak
baik-baik saja,
Kita hanya berpura-pura,
Agar semua terlihat baik-baik saja.
Hari di Dalam Kegelapan
Hari itu akhirnya
datang.
Hari dimana aku di klaim
oleh kegelapan.
Tidak ada seorang pun
yang mau menyelamatkanku.
Aku dibiarkan pergi,
Mengikuti takdir yang
telah di tetapkan.
Aku berharap kau disana untuk meyelamatkanku,
Namun kau malah pergi.
Tak perduli berapa lama waktu yang kita lalui,
Kau membiarkanku tenggelam di dalam kegelapan.
Raunganku kurang keras?
Apa jarak yang terlalu
jauh?
Kau yang tidak ingin mendengarkan?
Atau aku yang tidak bisa diselamatkan?
Waktu
Aku terjebak di
lingkaran waktu,
Menunggu seseorang
menyelamatkan ku.
Menyembuhkan setiap luka
yang kudapat,
Tanpa bertanya alasan
dibalik setiap luka.
Semakin lama aku menunggu,
Tidak ada satupun yang berusaha datang.
Hanya lingkaran waktu yang terus bergerak.
Selalu maju dan tidak pernah mau mundur.
Akutelahberteriak,
Berharap ada yang mendengar,
Namun sunyi dan gelap.
Yang bisa kudengar hanyalah suara,
Suara jarum jam yang terus berdetak.
0 Komentar